Apakah Merokok Dapat Menurukan Berat Badan ..? Benarkah..?
Ada anggapan bahwa merokok dapat menghindarkan seseorang menjadi
gemuk.
Anggapan ini bisa benar namun bisa juga salah. Beberapa peneliti
menyatakan bahwa seorang perokok cenderung memiliki bobot badan lebih
ringan ketimbang non-perokok.
Hal ini ternyata dipengaruhi kandungan
nikotin di dalam rokok yang bisa mengganggu perilaku makan. Namun
ternyata efek mengurangi nafsu makan tidak berlaku pada perokok berat.
Ada pun Kandungan Didalam Rokok Sebagai Berikut ?
Rokok mengandung kira-kira 4000 elemen dan terdapat sekitar 200
elemen yang berpengaruh merusak kesehatan tubuh. Racun utama pada rokok
adalah tar, nikotin dan karbon monoksida. Walau zat yang terkandung
dalam rokok sedikit tetapi dengan mengkonsumsi rokok secara terus
menerus maka seiring dengan waktu rokok akan berdampak negatif pada
tubuh.
Zat-Zat yang terkandung dalam rokok, diantaranya :
Karbon monoksida
Rumus Kimia CO, sejenis gas yang tidak berbau, tidak berasa, dan
tidak berwarna. Menurut Wikipedia gas ini dihasilkan dari pembakaran
tidak sempurna dari senyawa karbon, pada sebatang rokok memiliki
kandungan karbon monoksida 3-6% saja, gas ini dapat di hisap oleh
perokok atau orang-orang di sekitar.
Nikotin
Nikotin adalah zat candu yang sangat kuat, lebih kuat dari heroin dan
kokain. Perusahaan-perusahaan rokok biasanya memberi kadar nikotin pada
rokok biar memberi dampak rasa yang tetap sama, mereka pun tidak bisa
memastikan berapa kadar nikotin pada setiap batangnya. Pada hisapan
pertama zat nikotin akan terstimulasi pada otak dan tubuh anda agar
lebih rileks. Nikotin pada rokok akan mempengaruhi hormon-hormon yang d
produksi oleh tubuh, hal ini terciptanya keseimbangan hormon dan kimia
nikotin pada tubuh, perokok berat akan terjadi ketergantungan hormon
yang sangat tinggi hal ini terjadi karena pengaruh nikotin pada tubuh.
Nikotin rokok juga berpengaruh pada mood tubuh, metabolisme otakk dan
kemampuan bertindak. Tetapi bila di konsumsi dalam jangka panjang dan
lebih sering maka sangat rentan bagi perokok terkena penyakit paru-paru,
jantung, stroke dan berbagai macam penyakit lainnya.
Tar
Tar adalah kumpulan senyawa kimia yang bisa mengendap dalam tubuh.
Tar ini bersifat korsinogen. Ketika menghisap rokok, tar akan masuk pada
rongga mulut dan ke tenggorokan menjadi sekumpulan endapat pada
tenggorokan juga rongga mulut, tar yang menyebabkan faktor utama radang
gusi, hal ini karena tar bertumpuk di gusi dan membuat segumpulan plak
dan timbulnya bakteri.
Kadmium
Kadmium adalah zat beracun yang sering di pakai pada batrei, dan
digunakan pada rokok, jika tubuh mengkonsumsi zat ini, maka akan merusak
ginjal.
Akreloin
Zat yang tidak berwarna, zat ini biasa di ambil dari kandungan
alkohol, artinya zat ini adalah alkohol yang cairannya telah di ambil.
Amoniak
Amoniak adalah perpaduan zat hydrogen dan nitrogen, bila zat ini
masuk ke adalam peredaran darah maka penderitanya akan merasakan koma
atau pingsan. zat amoniak ini biasa digunakan untuk pembersih toilet dan
jendela.
Sianida
Zat ini biasa di gunakan dalam pembuatan plastik, sianida adalah
racun yang mematikan pada efek-efek tertentu zat ini bisa membunuh
manusia hanya dalam waktu 15 menit. Zat ini akan memperhambat penyerapan
oksigen dalam tubuh.
Benzene
Zat kimia ini sering di sebut senyawa bensol, zat ini tidak berwarna,
gampang terbakar dan berbau manis. Benzene adalah salah satu jenis
hidrokarbon aromatik, dan salah satu komponen minyak bumi. Zat ini
sangat penting di gunakan di dunia industri.
Carcinogens
Zat ini bisa memicu tumbuhnya kanker dalam tubuh, dan terkandung pada
asap rokok. Walau terjadinya kanker ada pada tiap manusia, tapi potensi
kanker tiap orang berbeda tergantung dari lingkungan dan individual
manusia itu sendiri, makin besar lingkungan yang berpotensi timbulnya
dampak kanker, makin besar pula kemungkinan terjadinya kanker.
Metanol
Metanol adalah cairan alkohol yang sangat ringan yang bersifat mudah
terbakar, mudah menguap, berbau khas dan beracun. Zat ini biasa
digunakan untuk bahan bakar dan bahan pendingin anti beku.
Insektisida
Zat yang biasa digunakan untuk membunuh serangga.
Formaldelhida
Zat ini biasa disebut dengan Formalin, biasanya zat ini digunakan
untuk membunuh bakteri. Pada rokok, kandungan ini akan merdampak nafas
pendek, hiportemia dan kanker hidungan dan radang tenggorokan.
Arsenik
Zat ini biasa dipakai untuk racun tikut. Pada zaman dulu zat ini
digunakan untuk membunuh lawan-lawannya karena zat ini sulit terdeteksi.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Yale University, Amerika
Serikat telah menemukan penyebab orang yang merokok memiliki berat
badan lebih kurus dan akan menjadi gemuk setelah ia berhenti merokok
yaitu pengaruh dari nikotin. “Para perokok rata-rata memiliki berat
badan yang 2,5 kg lebih ringan dibandingkan dengan non-perokok,” ujar
ketua studi Profesor Marina Piccotto.
Dalam studi ini peneliti memberikan nikotin pada tikus setiap harinya
selama 30 hari dan menemukan bahwa tikus tersebut menjadi berkurang
asupan makanannya sebesar 50 persen dan kehilangan lemak tubuh sebesar
15-20 persen lemak tubuh.
Prof Piccotto secara signifikan menemukan pengaruh nikotin terhadap
reseptor beta 4 yang terdapat di sel-sel saraf pada wilayah otak
hipotalamus yang dikenal berperan pada perilaku makan. “Reseptor ini
sebenarnya tidak diperuntukkan bagi nikotin, tapi untuk asetil kolin,
yaitu suatu neurotransmitter yang terlibat dalam sejumlah proses
termasuk untuk aktivasi otot,” ungkapnya.
Pengaruh nikotin terhadap reseptor beta 4 tersebut yang bisa menekan
nafsu makan seseorang sehingga membuat tubuh perokok lebih kurus
dibanding non-perokok. Justru hal ini semakin menambah dampak negatif
dari rokok terhadap kesehatan.
The American Journal of Clinical Nutrition mengatakan bahwa merokok
memang bisa mengurangi selera makan, tapi ini tidak berlaku bagi para
perokok berat. Bukti menunjukkan bahwa merokok akan meningkatkan
distribusi lemak ke seluruh tubuh yang akan memicu pada obesitas dan
juga kekebalan insulin yang tentunya bisa mengarahkan para perokok berat
kepada penyakit diabetes.
Merokok pada kenyataannya bisa menekan selera makan yang akan
berujung pada penurunan berat badan. Tapi, bukan berarti merokok
dijadikan salah satu cara untuk mengontrol berat badan. Berat badan bisa
dikontrol dengan menjaga pola makan dan mulai menjalani pola hidup
sehat. Karena perokok aktif sebenarnya meningkatkan risiko terserangnya
penyakit kardivaskular di usia dini dan juga alzheimer di usia lanjut.
Dan pada perempuan, merokok pastinya akan mengganggu kesehatan dan
kecantikan kulit.
Setelah berhenti merokok biasanya para perokok akan mengalami
kenaikan berat badan. Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian
berbasis di Inggris dan Perancis dimana berat badan mantan perokok
cenderung bertambah hingga 5 kilogram setelah menghentikan kebiasaan
merokok.
Peningkatan berat badan tertinggi terjadi pada tiga bulan pertama
setelah berhenti merokok dan terus berlangsung sampai 12 bulan kemudian.
Dari 62 studi yang dirangkum dalam riset ini, rata-rata partisipan
riset mengalami kenaikan berat badan sampai 5 kilogram dalam 12 bulan.
Esteve Fernandez dari University of Barcelona, Spanyol, turut
menanggapi hasil penelitian ini. Menurut Fernandez, kenaikan bobot tubuh
akibat berhenti merokok tidak berbahaya dan tidak memiliki resiko
seperti pada obesitas. Jadi tujuan merokok untuk menurunkan berat badan
tidak segnifikan dampaknya ketimbang efek negatif terhadap kesehatan.
“Jika obesitas seringkali diasosiasikan dengan peningkatan resiko
kematian, peningkatan berat badan akibat berhenti merokok tidak
menyebabkan resiko kematian. Merokoklah yang dapat menimbulkan
kematian,” papar Fernandez seperti dikutip Daily Mail.
Kandungan nikotin dalam rokok mampu menekan nafsu makan secara
drastis. Karena nafsu makan menurun, asupan nutrisi dalam tubuh pun
menjadi berkurang. Setelah berhenti merokok, tidak ada lagi hambatan
dalam memenuhi asupan gizi dan nutrisi, serta nafsu makan pun kembali
normal.
Jadi mulailah pola hidup sehat sehingga berat badan Anda menjadi
ideal. Konsumsilah makanan bergizi, minum banyak air dan lakukan
olahraga secara teratur. Bukan dengan merokok yang nyatanya malah
membuat hidup Anda semakin tidak sehat.
Kesimpulan :
Rokok bukan membuat sehat badan melaikan menghancurkan badan. tidak ada untung sama sekali merokok. " BERHENTILAH MEROKOK SEBELUM ANDA MATI KARNA ROKOK "
Rokok bukan membuat sehat badan melaikan menghancurkan badan. tidak ada untung sama sekali merokok. " BERHENTILAH MEROKOK SEBELUM ANDA MATI KARNA ROKOK "
No comments:
Post a Comment