Teks jalan

WELCOME TO ASKEP PERAWAT DAN BIDAN. By : SANNI PEBRIANSYAH

iklan adsensecamp

Wednesday, October 21, 2015

ASKEP COMBUSTIO ( LUKA BAKAR )

A.    PENGERTIAN
Combustio adalah luka yang terjdi akibat sentuhan permukaan tubuh dengan benda-benda yang menghasilkan panas ( api, air panas, listrik ) atau zat yang bersifat membakar ( asam kuat asam basa).

B.     ETIOLOGI
Combustio disebabkan oleh 3 golongan yaitu :
1.Panas ( thermis ) misalnya :
a.       Api                                    e.  Pasir
b.      Air panas                           f.  Aliran listrik
c.       Minyak panas                    g.  Suhu yang tinggi
d.      Logam panas
2.Zat kimia ( Chemist ) misalnya :
a.       Lisol                                  e.  Prostek
b.      Alkohol                             f.  Zat phosper
c.       Kreolin                              g.  Pepsida
d.      Nitrat argentin                   h.  Asam kuat
3.Sinar ( Radiasi ) misalnya :
a.       Sinar matahari
b.      Sinar laser
c.       Sinar X ( Rontgen )

C.     PATHOFISIOLOGI
Akibat yang terlihat pada individu yang mengalami luka bakar merupakan hasil dari penyebab efek panas itu sendiri terhadap kulit, efek dari panas terhadap elemen darah atau pembuluh darah serta kelainan metabolik yang terjadi secara umum.
Efek terhadap kulit adalah merusak lapisan kulit sehingga mudah terjadi infeksi menyebabkan panas dan cairan tubuh yang hilang bertambah banyak.
Efek terhadap pembuluh darah adalah berupa permeabilitas kapiler yang meningkat sehingga cairan dan protein merembes menyebabkan hipovolemi dan syok. Fase syok sering terjadi dalam 24 jam pertama.

D.    GAMBARAN KLINIK
Untuk mengetahui gambaran klinik tentang Combustio maka perlu mempelajari :
1.      Luas luka bakar
Luas luka bakar dapat ditentukan dengan cara “ Role of nine “ yaitu dengan tubuh dianggap 9 % yang terjadi antara :
a.       Kepala dan leher                                       :   9 %
b.      Dada dan perut                                         : 18 %
c.       Punggung hingga pantat                           : 18 %
d.      Anggota gerak atas masing-masing          :   9 %
e.       Anggota gerak bawah masing-masing      : 18 %
f.       Perineum                                                   :   9 %
2.      Derajat luka bakar
Untuk derajat luka bakar dibagi menjadi 4, yaitu :
a.       Grade I
-          Jaringan yang rusak hanya epidermis.
-          Klinis ada nyeri, warna kemerahan, kulit kering.
-          Tes jarum ada hiperalgesia.
-          Lama sembuh + 7 hari.
-          Hasil kulit menjadi normal.
b.      Grade II
Grade II a
-          Jaringan yang rusak sebagian dermis, folikel, rambut, dan kelenjar keringat utuh.
-          Rasa nyeri warna merah pada lesi.
-          Adanya cairan pada bula.
-          Waktu sembuh + 7 - 14 hari.
Grade II b
-          Jaringan yang rusak sampai dermis, hanya kelenjar keringan yang utuh.
-          Eritema, kadang ada sikatrik.
-          Waktu sembuh + 14 – 21 hari.
c.       Grade III
-          Jaringan yang rusak seluruh epidermis dan dermis.
-          Kulit kering, kaku, terlihat gosong.
-          Terasa nyeri karena ujung saraf rusak.
-          Waktu sembuh lebih dari 21 hari.
d.      Grade IV
Luka bakar yang mengenai otot bahkan tulang.
3.      Pengelolaan luka bakar
a.       Luka bakar ringan
-          Luka bakar grade I dan II luasnya kurang 15 % pada orang dewasa.
-          Luka bakar grade I dan II luasnya kurang 10 % pada anak
-          Luka bakar grade III luasnya kurang 2 %
b.      Luka bakar sedang
-                Luka bakar grade II luasnya  15 – 25 % pada orang dewasa
-                Luka bakar grade II luasnya  10 – 20 % pada anak
-                Luka bakar grade II luasnya kurang 10 %
c.       Luka bakar berat
-          Luka bakar grade II luasnya lebih dari 25 % pada orang dewasa
-          Luka bakar grade II luasnya lebih dari 20 % pada anak
-          Luka bakar grade III luasnya lebih dari 10 %
-          Luka bakar grade IV mengenai tangan, wajah, mata, telinga, kulit, genetalia serta persendian ketiak, semua penderita dengan inhalasi luka bakar dengan konplikasi berat dan menderita DM.

E.     KOMPLIKASI
Combustio dapat menyebabkan masalah atau komplikasi pada pasien antara lain :
1.                              Curling Ulcer
Curling Ulcer ( Tukak Curling ) merupakan komplikasi yang muncul pada hari ke 5 – 10, terjadi ulkur pada duodenum atau lambung, kadang-kadang dijumpai hematemesis, antasida harus diberikan secara rutin pada penderita luka bakar sedang hingga berat.
2.                              Infeksi
Infeksi merupakan masalah utama, bila infeksi berat maka penderita dapat mengalami sepsis antibiotik dengan spektrum luas perlu diberikan.
3.                              Gangguan jalan nafas
Paling muncul dini pada hari pertama, terjadi karena lnhalasi aspirasi, oedema paru-paru infeksi, penanganan dengan cara membersihkan jalan nafas, memberikan oksigen traceostomi, pemberian kortikosteroid dosisi tinggi dan antobiotik.
4.                              Konvulsi
Ini adalah komplikasi yang paling unik karena sering terjadi pada anak-anak. Konvulsi disebabkan karena ketidakseimbangan elektrolit, hipoksia, infeksi obat-obatan ( Aminopillin, Dipenhidramin ) dan 33 % oleh sebab tidak diketahui.
Komplikasi luka bakar lain adalah timbulnya kontraktur gangguan kosmotik.
A.    PENATALAKSANAAN MEDIS
1.                              Pertolongan pertama
a.       Penderita dijauhkan dari sumber trauma dan bila masih ada api padamkan dengan air dan menutup dengan kain basah, bila zat kimia maka dianjurkan untuk membilas dengan air mengalir, untuk listrik harus dilakukan pemutusan aliran listrik.
b.      Mengurangi rasa nyeri dengan cara :
-                                                          Mendinginkan luka
-                                                          Obat-obatan analgetik
-                                                          Memberikan posisi yang benar dengan meletakkan luka yang lebih tinggi
c.       Menjaga jalan nafas
d.      Mencegah infeksi
Luka yang terjadi ditutup dengan kain bersih atau steril.
2.                              Tindakan di instalasi gawat darurat
Penderita yang dirawat dirumah sakit adalah :
a.       Luka bakar grade II kurang dari 2 %
b.      Luka mengenai muka, ekstrimitas dan perineum
c.       Luka bakar grade III lebih dari 2 %
d.      Luka bakar pada anak-anak grade I lebih ari 10 %
e.       Luka bakar akibat listrik tegangan tinggi
f.       Luka bakar disertai trauma jalan nafas
g.      Luka bakar dengan penyakit lain
PENANGANAN PERTAMA LUKA BAKAR
a.       Pastikan “ Air way dan breathing “ sudah optimal.
b.      Pemberian cairan. Ada beberapa formula :
-                                                          Formula Baxter
Hanya memakai cairan RL dengan jumlah luas luka bakar  X BB ( dalam Kg ) + 4 CC, diberikan ½ : 8 jam pertama dan ½ nya : 16 jam berikutnya, untuk hari kedua tergantung keadaan.
-                                                          Formula Evans
Cairan yang diberikan adalah :
a)      Elektrolit dosis : 1 CC X BB Kg X % luka bakar
b)      Koloid dosis : 1 CC X BB X % luka bakar
      Dosis 2000 CC dewasa dan 1000 CC untuk anak.
      Semua dijumlahkan dan diberikan ½ nya dalam  8 jam pertama dan sisanya 16 jam berikutnya. Untuk hari kedua tergantung keadaan, elektrolit disini Evans menggunakan Nacl 0,9 %.
-                                                          Formula Brook
a)      Elektrolit   : ½ CC X BB Kg X % luka bakar ( biasanya RL )
b)      Koloid       : ½ CC X BB X % luka bakar
c)      Dextros     : dewasa 2000 CC dan untuk anak 1000 CC
Semua diberikan ½ nya dalam  8 jam pertama dan sisanya 16 jam berikutnya.
c.       Pencegahan tetanus dengan pemberian ATS atau toxoid
 
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. D
DENGAN GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN: COMBUSTIO

I.     PENGKAJIAN
A.    IDENTITAS
Nama                 : Tn. D
Umur                 : 27 th
Jenis kelamin     : laki-laki
Agama               : islam
Pendidikan        : SMP
Pekerjaan           : karyawan
Suku/bangsa      : sunda/Indonesia
Status marital     : kawin
Tgl. Masuk RS   :
No. Med. Rec    :
Ruang/Kamar    :
Diagnosa medis : combustio
Tgl. Pengkajian  :
Alamat               :

Identitas Penanggung Jawab
Nama                            
Umur                             : -
Pendidikan                    : -
Pekerjaan                       : -
Alamat                           : -
Hubungan dengan klien            :




B.     RIWAYAT KESEHATAN
1.      Keluhan utama
Nyeri hebat pada daerah luka bakar
 
2.      Riwayat kesehatan sekarang
Pada tanggal ............................ klien mengalami luka bakar karena terkena semburan api akibat kebakaran di ............ tempat klien bekerja. Luka bakar terdapat pada daerah wajah, lengan kanan dan kiri, punggung, serta kaki kanan dan kiri. Luka bakar termasuk ke dalam grade III. Nyeri bertambah apabila digerakkan bahkan saat istirahatpun terasa nyeri. Skala nyeri 5. Luas luka bakar 63 %.
 
3.      Riwayat kesehatan dahulu
Klien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit yang sekarang diderita, dank lien tidak mengalami penyakit berat lainnya. Klien belum pernah mengalami sakit yang sampai dirawat di rumah sakit.
 
4.      Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan tidak ada diantara anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama seperti klien dan tidak ada anggota keluarganya yang menderita penyakit menular maupun penyakit keturunan seperti TBC, Hepatitis, DM, dll.

C.    KEADAAN UMUM
1.      Penampilan Umum                   : Klien tampak meringis kesakitan
2.      Tinggi dan Berat Badan
-Tinggi Badan                          : 172 cm
-Berat Badan                            : - Sebelum sakit 68 Kg
                                                   - Saat sakit        67 Kg
3.  Tanda- Tanda vital
T       : 36,5o C
P       : 82 x/menit
R       : 20 x/menit
S       : 105/46 mmHg
4. Kesadaran
Kualitas            : Compos metis
Kuantitas          :E= 4               V= 5                M=6                    GCS= 15
Fungsi kortikal :Baik, mampu mengenal ruang, waktu, tempat dan Orang

D.    PEMERIKSAAN FISIK
1.      Sistem Neurologi
Kepala     : bentuk lonjong, kulit kepala bersih, tidak ada keluhan dan nyeri.
Mata        : bentuk dan letak simetris, sclera an ikterik, konjungtiva anemis, pupil bulat isokhor, pergerakan mata normal, terlihat sayu.
Telinga    : bentuk simetris, fungsi pendengaran baik, tidak terdapat lesi dan serumen.
2.      Sistem pernapasan
a.       Hidung          : bentuk dan lubang hidung simetris, tidak terdapat pernapasan cuping hidung, tidak ada secret dan lesi, tidak ada benjolan, keadaan bersih, tidak terpasang nasal kanul, bagian luar hidung terdapat luka bakar.
b.      Dada             : bentuk simetris, frekuensi napas 20 x/menit, pola nafas teratur, pergerakan dada saat inspirasi dan ekspirasi simetris, bunyi napas reguler, tidak ada nyeri tekan.
3.       Sistem gastrointestinal
a.       Mulut dan kerongkongan     : bentuk simetris, mukosa bibir lembab, kondisi gigi dan lidah bersih, gigi tidak lengkap, tidak ada lesi dan pembengkakan, fungsi menelan baik.
b.      Abdomen : bentuk abdomen simetris, tidak terdapat ascites, bising usus 8 x/menit, tidak terdapat nyeri tekan.
4.      Sistem kardiovaskuler
Tidak terdapat sianosis pada bibir dan kuku, denyut nadi 82 x/menit, bunyi jantung lup-dup, tidak ada peninggian vena jugularis.
5.      Sistem perkemihan
Tidak terdapat ascites, tidak terpasang DC, warna urine kuning khas, tidak ada nyeri tekan.
6.      Sistem musculoskeletal
a.       Ekstremitas atas        :  bentuk simetris, tidak ada oedem, pergerakan terbatas karena terdapat luka bakar area tangan sampai sikut. Luas luka bakar 18 %.
b.      Ekstremitas bawah    : bentuk simetris, tidak terdapat oedem, pergerakan terbatas karena terdapat luka bakar area kaki kiri dan kanan samping. Luas luka bakar 30 %.  Terpasang infuse RL 30 tts/mnt.
c.       Kekuatan otot           :  3      3
   3      3
             3: bisa melawan gravitasi tapi tidak dapat menahan/melawan tahanan pemeriksa.
7.      Sistem integumen
Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, kulit rusak, luka bakar grade III, suhu 36,5o C, tidak ada cyanosis pada kuku, klasifikasi luka bakar:
Wajah dan leher                            : 7%
Lengan masing-masing 9%           : 18%
Kaki kiri dan kanan                       : 30%
Punggung                                      : 8%
                          Luas luka bakar   : 63%
8.      Sistem genitalia
Tidak terpasang DC

E.     POLA AKTIFITAS
No
Aktivitas
Di Rumah
Di Rumah Sakit
1.










Nutrisi dan Cairan
Nutrisi
Jenis
Frekuensi
Tambahan
Pantangan
Keluhan
Cairan
Jenis
Frekuensi
Jumlah


Nasi
3x1
Lauk-pauk
Tidak ada
Tidak ada

Air putih
5-7 gelas / hari
750 mil


Bubur
3x/hari
lauk-pauk
tidak ada
tidak ada

Air putih
5-8 gelas
1500 ml
2.
Eliminasi
A.    A.  BAB
B.           Bentuk
C.           Frekuensi
D.          Warna
E.     B. BAK
F.           Warna
G.         Frekuansi
H.         Keluhan


Normal feces
1x / hari
Khas feses

Kuning jernih
3x / hari
Tidak ada


lembek
1x / 2 hari
Khas feses

kuning jernih
2x / hari
Tidak ada
3
Istirahat dan Tidur
Tidur siang
Tidur malam
Kualitas

Tidak pernah
± 6 jam
nyenyak

± 1 jam
± 2  jam
Susah tidur karena nyeri
4.
Personal Hygiene
Mandi
Gosok gigi
Cuci rambut
Ganti pakaiam

2x / hari
2x / hari
2x / minggu
2x / hari

Belum pernah
Slama dirawat baru 1x
Belum pernah
Hanya memakai celana pendek
 
F.     DATA PENUNJANG
1.      Data fsikologi
Ekspresi wajah klien tampak lesu, persepsi terhadap penyakit ia yakin dan optimis akan kesembuhannya ia mau dan mengikuti nasihat, perintah atau instruksi tenaga kesehatan setempat untuk kesembuhannya.
2.      Data sosial
Hubungan klien dengan lingkungan rumah sakit dan tenaga kesehatan baik dan dukungan keluarga sangat penuh untuk kesembuha klien.
3.      Data spiritual
Pada saat dikaji klien beragama islam, klien susah melaksanakan ibadah solat sehubungan dengan sakit yang dideritanya.
4.      Data ekonomi
Pada saat dikaji keluarga klien termasuk keluarga yang memiliki status ekonomi menengah. Pembiyayaan ditanggung oleh perusahaan.
5.      Data penunjang
Tgl ............................
 
Nama Test
Hasil
Unit
Nilai Rujukan
Hematologi
Darah Perifer Lengkap
Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
Eritrosit
Hitung Jenis
Eosinofil
Basofil
Netrofil batang
N – segmen
Limfosit
Monosit
Sel muda/ blast


14,5
11,4
224
43,7
5,38

1
0
4
61
29
5
0


g/dl
ribu/mm3
ribu/mm3
%
Juta/UL

%
%
%
%
%
%
%


12,0 ~ 16,0
4,0 ~ 11,0
150 ~ 450
35 ~ 47
3,6 ~ 5,8

0 ~ 5
0 ~ 2
2 ~ 6
33 ~ 66
22 ~ 40
2 ~ 8
-

Tgl .............................
Nama Test
Hasil
Unit
Nilai Rujukan
Hematologi
Darah Perifer Lengkap
Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
Eritrosit


13,1
14,8
172
39,2
4,60


g/dl
ribu/mm3
ribu/mm3
%
Juta/UL


12,0 ~ 16,0
4,0 ~ 11,0
150 ~ 450
35 ~ 47
3,6 ~ 5,8

G.    TERAPI
-          Terfacef 1x1 gr
-          Burnazin salf
-          Infus RL 30 tts/mnt

F.     ANALISA DATA
No
Data
Etiologi
Masalah
1






Data Subjektif :
·         Klien mengeluh nyeri yg hebat pada daerah luka bakar.
Data Objektif:
·         klien tampak meringis menahan nyeri
·         klien tampak gelisah
·         skala nyeri 5
Luka bakar

Spasme otot polos

Reaksi neurologi
 


Pelepasan histamin, prostaglandin
 


Nyeri

Nyeri akut








2
Data Subjektif:
·         klien mengatakan pergerakannya terbatas
·         klien mengatakan nyeri apabila tangan dan kakinya digerakkan
Data Objektif:
·         klien selalu diam di tempat tidur
·         klien tidak melakukan aktivitasnya secara mandiri
Adanya luka bakar
 


Nyeri
 


Ketidakmampuan melakukan mobilitas fisik

Gangguan mobilitas fisik
3
Data Subjektif:
·         klien mengatakan tidak bisa tidur karena nyeri
Data Objektif:
·         mata klien sayu
·         konjungtiva anemis
Nyeri
 


Pola istirahat terganggu

Gangguan pola istirahat dan tidur

    II.   DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Nyeri akut berhubungan dengan adanya luka bakar.
2.      Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri/tak nyaman.
3.      Gangguan pola istirahat dan tidur berhubungan dengan adanya nyeri.

 III.       INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama              : Tn. D
 Tgl. Masuk       : 29 September 2012
Umur              : 27 tahun
No. Med. Rec    : 206026
Jenis Kelamin : laki-laki
Diagnosa Medis : combustio

No
Tanggal
Jam
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Tujuan
Intervensi
Rasionalisasi
1.

Nyeri akut berhubungan dengan adanya luka bakar, ditandai dgn:
Data Subjektif :
·         Klien mengeluh nyeri yg hebat pada daerah luka bakar.
Data Objektif:
·         klien tampak meringis menahan nyeri
·         klien tampak gelisah
·         skala nyeri 5
Setelah dilakukan tindakan keperawatan rasa nyeri hilang dgn KH:
- Ekspresi wajah klien rileks
- melaporkan perasaan nyaman
- skala nyeri 1
1. kaji TTV

2.   kaji skala nyeri



3.   Pertahankan pintu kamar tertutup
4.   Anjurkan tekhnik relaksasi dan distraksi
5.   Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi analgetik
- mengetahui keadaan umum
- dapat mengetahui sejauh mana tingkat nyeri yg dirasakan klien.
- membantu menghemat kehilangan panas
- agar klien merasa nyaman dan nyeri berkurang
- mengurangi nyeri
2

Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri/tak nyaman ditandai dengan:
Data Subjektif:
·         klien mengatakan pergerakannya terbatas
·         klien mengatakan nyeri apabila tangan dan kakinya digerakkan
Data Objektif:
·         klien selalu diam di tempat tidur
·         klien tidak melakukan aktivitasnya secara mandiri
Keterbatasan mobilitas fisik teratasi dgn KH:
- Klien mampu menggerakan badannya
- klien mampu melakukan ADL secara mandiri.
1. lakukan latihan rentang gerak secara konsisten, diawali dgn pasif kemudian aktif
2. dorong dukungan dan bantuan keluarga/orang terdekat pada latihan rentang gerak
3. dorong partisipasi pasien dalam semua aktivitas sesuai kemampuan individu
- mencegah secara progresif pengencangan jaringan parut dan kontraktur

- memampukan keluarga / orang terdekat untuk aktif dalam perawatan pasien.

- meningkatkan kemandirian, meningkatkan harga diri dan membantu proses perbaikan
3.

Gangguan pola istirahat dan tidur berhubungan dengan adanya nyeri ditandai dgn:
Data Subjektif:
·         klien mengatakan tidak bisa tidur karena nyeri
Data Objektif:
·         mata klien sayu
konjungtiva anemis
Istirahat dan tidur terpenuhi dgn KH:
- Klien bisa tidur
- tidur min 6 jam
- mata tidak sayu
- conjungtiva tidak anemis
1. ciptakan suasana yg nyaman
2. rileksasikan tubuh klien
3. lakukan kolaborasi dalam pemberian obat
4. lakukan perawatan luka dgn steril
- agar klien dapat tidur

- agar klien dapat lelap tidur
- agar klien dapat tidur karena nyeri berkurang

- mengurangi terjadinya infeksi dan membuang jaringan parut, agar klien nyaman dgn lukanya yg telah dibersihkan













VI.    IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama              : Tn. D
 Tgl. Masuk       :
Umur              : 27 tahun
No. Med. Rec    :
Jenis Kelamin : laki-laki
Diagnosa Medis : combustio

No
Tanggal / Jam
No. DX
Tindakan Keperawatan
Hasil/Respon
Paraf
1






















I
1. Mengkaji TTV




2.Mengkaji skala nyeri

3.  Mempertahankan pintu kamar tertutup
4.  Menganjurkan tkhnik relaksasi dan distraksi



5. Melakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi analgetik
Hasil:
T : 36,5O C
P : 82 x/menit
R : 20 x/menit
S : 105/46 mmHg
Hasil:
Skala nyeri 5
Respon:
Pintu kamar selalu tertutup
Respon:
Klien mengikuti apa yang dianjurkan dengan bercakap-cakap dengan keluarga agar rasa nyeri teralihkan.
Hasil:
Terapi obat masuk
Terfasef 1x1 gr
Burnazin salf

2

II
1.Melakukan latihan rentang gerak secara konsisten, diawali dgn pasif kemudian aktif
2. Mendorong dukungan dan bantuan keluarga/orang terdekat pada latihan rentang gerak
3. Mendorong partisipasi pasien dalam semua aktivitas sesuai kemampuan individu
Respon:
Klien menuruti apa yang disarankan petugas

Respon:
Keluarga memahami apa yang dianjurkan dan mempraktekannya pada klien

Respon:
Klien mau ikut dalam melakukan aktivitasnya misalnya minum sendiri.

3

III
1.      Menciptakan suasana yg nyaman



2.      Merileksasikan tubuh klien

3.      melakukan perawatan luka dgn alat  steril.


4.      Me lakukan kolaborasi dalam pemberian obat
Hasil:
-Klien merasa nyaman dan mau tidur
-klien mengatakan mulai bisa tidur
Respon:
Klien merasa nyaman dengan posisi terlentang
Hasil:
Setelah luka dibersihkan dan diganti balutan klien tampak nyaman dan istirahatpun tenang, tidak gelisah.
Hasil:
Mengoleskan Burnazin salf pada daerah luka bakar


 IV.       CATATAN PERKEMBANGAN (EVALUASI)
Nama              : Tn. D
 Tgl. Masuk       :
Umur              : 27 tahun
No. Med. Rec    :
Jenis Kelamin : laki-laki
Diagnosa Medis : combustio

No
Tgl
Jam
No. Dx
Evaluasi
Pelaksana
1

I
S : Klien mengatakan nyeri masih ada
O : Skala nyeri 5
      Klien meringis menahan nyeri
A : Nyeri akut belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5

2

II
S : Klien mengatakan masih susah untuk bergerak bebas
O : ADL klien masih dibantu
A : Gangguan mobilitas belum teratasi
P : lanjutkan intervensi 1,2,3

3

III
S : Klien mengatakan belum bisa tidur
O : Konjungtiva anemis
A: Gangguan pola istirahat dan tidur belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4

No comments:

Post a Comment

Terimakasih Anda Telah Berkunjung Diblog Askep Perawat dan Bidan, Semoga blog saya ini berguna untuk kita semua dan masyarakat..

mohon di share dan dikomentari blog saya ini. untuk jadi motipasi memperbaiki blog saya ini..

"Terima Kasih"

Apakah Anda Puas Dengan Blog Saya..?