ASKEB PADA NY “ S ” AKSEPTOR AKTIF KB SUNTIK 3 BULAN
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Kontrasepsi (KB)
2.1.1 Pengertian
Keluarga Berencana (KB)
adalah salah satu usaha mencapai kesejahteraan dengan jalan memberikan nasehat
perkawinan atau pengobatan kemandulan dan penjarangan kehamilan.
Kontrasepsi adalah
usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Usaha-usaha itu dapat bersifat
sementara, dapat juga bersifat permanen.
2.1.2 Syarat-Syarat
Metode Kontrasepsi
o Aman/tidak
berbahaya
o Dapat
diandalkan
o Sederhana
o Murah
o Dapat
diterima oleh orang banyak
o Pemakaian
jangka panjang
2.1.3 Faktor-faktor
dalam memilih kontrasepsi
a.
Faktor pasangan, motivasi dan rehabilitasi
·
Umur
·
Gaya hidup
·
Frekuensi senggama
·
Jumlah keluarga yang di inginkan
·
Pengalaman dengan kontrasepsi yang lalu
·
Sikap kewanitaan
·
Sikap kepriaan
b.
Faktor kesehatan
·
Status kesehatan
·
Riwayat haid
·
Riwayat keluarga
·
Pemeriksaan fisik
·
Pemeriksaan panggul
c.
Faktor metode kontrasepsi, penerimaan dan pemakaian
berkesinambungan.
·
Efektifitas
·
Kondisi medis yang meningkatkan resiko jika
terjadi kehamilan
·
Kembalinya kesuburan
·
Klasifikasi persyaratan medis
2.1.4
Macam-Macam Kontrasepsi
Ø
Hormonal
ü
Pil
ü
Suntik
ü
Implant
Ø
Non Hormonal
ü
Metode Amenorhea Laktasi (MAL)
ü
Metode Keluarga Berencana Alamiah (KBA)
ü
Senggama terputus
ü
Metode Barier
§
Kondom
§
Diafragma
§
Spermisida
ü
Intrauterine Devices (IUD/AKDR)
ü
Kontrasepsi Mantap
§
Medis Operatif Pria (Vasektomi)
§
Medis Operatif Wanita (Tubektomi)
2.2 Konsep Dasar Kontrasepsi Suntik
2.2.1 Jenis
Kontrasepsi Suntik
Dua kontrasepsi suntikan berdaya
kerja lama yang tidak membutuhkan pemakaian setiap hari atau setiap akan
bersenggama, yang sekarang banyak dipakai adalah :
1. DMPA (Depo Metroxy
Progesteron Asetat)
Dipakai lebih dari 90 negara telah
digunakan selama ± 20 tahun dan sampai saat ini akseptornya berjumlah kira-kira
5 juta wanita. Diberikan sekali setiap 3 bulan dengan dosis 150 mg.
2. Depo Noristerat (Depo
Noretisteron Enanthate)
a. Dipakai lebih dari 40 negara dengan
jumlah akseptor kira-kira 1,5 juta wanita
b.
Diberikan dalam dosis 200 mg sekali setiap 8 minggu atau setiap 9 minggu.
2.2.2 Mekanisme Kerja Kontrasepsi Suntikan
1. Primer : Mencegah Ovulasi
Kadar FSH
danLH menurun dan tidak terjadi sentakan LH (LH Surge). Respon kelenjar
hypofise terhadap gonadotropin releasing hormone esterogen tidak berubah.
Sehingga memberi kesan proses terjadi di hipotalamus daripada di kelenjar
hypofise.
Pada
pemakaian DMPA, endometrium menjadi dangkal dan atrofis dengan
kelenjar-kelenjar yang tidak aktif. Dengan pemakaian jangka lama endometrium
dapat menjadi sedemikian sedikitnya sehingga tidak didapatkan atau hanya
didapatkan sedikit sekali saringan bila dilakukan biopsy. Tetapi
perubahan-perubahan tersebut akan menjadi normal kembali setelah 90 hari
setelah suntikann DMPA terakhir.
2.
Sekunder
v Lendir
servik menjadi kental dan sedikit, sehingga merupakan barier terhadap
spermatozoa.
v Membuat
endometrium menjadi kurang baik/layak untuk implantasi dari ovum yang telah
dibuahi
v Mungkin
mempengaruhi kecepatan transport ovum di dalam tuba fallopi
2.2.3
Efektifitas Kontrasepsi Suntikan
a.
Dosis DMPA dengan daya kerja kontrasepsi yang paling
sering dipakai 150 mg setiap 3 bulan adalah dosis yang tinggi. Setelah suntikan
150 mg DMPA, ovulasi tidak akan terjadi untuk minimal 14 minggu. Sehingga
terdapat periode “tenggang waktu/waktu kelonggaran” selama 2 minggu untuk
akseptor DMPA yang disuntik selang 3 bulan.
b.
NET-EN 200mg lebih efektif bila diberikan dalam jangka
waktu yang terlalu pendek. Penyuntikan sekali setiap 8 minggu, angka kegagalan
0,4 – 1,8 per 100 wanita per 24 bulan. Penyuntikan sekali setiap 12 minggu,
angka kegagalan 6,6 per 100 wanita per 24 bulan.
2.2.4 Keuntungan
dan Kerugian
1.
Keuntungan Kontrasepsi
-
Resiko terhadap kesehatan kecil
-
Pencegahan kehamilan jangka panjang
-
Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
-
Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
-
Sedikit efek sampingnya
-
Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
-
Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun
sampai menopause
2.
Keuntungan Non Kontrasepsi
-
Mengurangi jumlah perdarahan
-
Mengurangi nyeri saat haid
-
Mencegah kehamilan ektopik
-
Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
-
Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul
2.2.5 Kerugian
a.
Sering ditemukan gangguan haid, seperti :
-
Siklus haid yang memendek atau memanjang
-
Perdarahan yang banyak atau sedikit
-
Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak
(spotting)
-
Tidak haid sama sekali
b.
Klien sangat bergantung pada sarana pelayanan kesehatan
(harus kembali untuk suntikan)
c.
Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan
berikutnya
d.
Permasalan berat badan merupakan efek samping tersering
e.
Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi
menular seksual, hepatitis, infeksi virus HIV
f.
Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian
pemakaian
g.
Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena belum
habisnya pelepasan otot suntikan dari tempat suntikan.
2.1.5
Efek Samping
a.
Gangguan haid
ü
Pola haid yang normal dapat berubah menjadi :
·
Amenorhea
·
Perdarahan irregular
·
Perdarahan bercak
·
Perubahan dalam Frekuensi dalam jumlah darah
yang hilang
ü
Efek pada haid tergantung pada lama pemakaian
Perdarahan intermenstrual dan
perdarahan bercak berkurang dengan jalannya waktu, sedangkan kejadian
amenorrhea bertambah besar.
ü
Insiden yang tinggi dari amenorrhea diduga
berhubungan dengan atrofi endometrium. Sedangkan sebab-sebab dari perdarahan
irregular masih belum jelas dan tampaknya tidak ada hubungan dengan
perubahan-perubahan dalam kadar hormone atau histology endometrium.
ü
DMPA lebih sering menyebabkan perdarahan,
perdarahan bercak danamenorhea, pertambahan berat badan tinggi.
ü
Bila terjadi amenorrhea, memberikan efek yang
menguntungkan yakni berkurangnya insiden anemi.
b.
Berat badan bertambah
·
Umumnya penambahan berat badan tidak terlalu
besar bervariasi antara kurang dari 1 Kg sampai 5 Kg dalam tahun pertama
·
Peenyebab pertambahan berat badan belum jelas.
Hipotesis para ahli DMPA merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus
yang menyebabkan akseptor makan lebih
banyak daripada biasanya.
c.
Sakit kepala
Insiden sakit kepala adalah sama pada
DMPA maupun NET EN dan terjadi pada < 17 % akseptor
d.
Efek metabolik
DMPA mempengaruhi metabolisme
karbohidrat, tetapi tidak ditemukan terjadi diabetes pada akseptor
e.
Efek pada reproduksi
·
Kembalinya kesuburan/ ferilitas
·
Efek pada telur/janin
·
Laktasi
f.
Efek pada kardiovaskuler
§
Tampaknya hamper tidak ada efek pada tekanan
darah atau system pembekuan darah
§
Perubahan pada metabolisme lemak kolesterol baik
pada DMPA atau NET-EN dicurigai dapat menambah besar resiko timbulnya penyakit
kardiovaskuler.
2.1.6
Indikasi dan Kontra Indikasi
·
Indikasi
Yang dapat menggunakan kontrasepsi
suntik antara lain :
-
Usia reproduksi
-
Nulipara dan yang telah memiliki anak
-
Menghendaki kontrasepsi jangaka panjang
-
Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai
-
Setelah melahirkan
-
Setelah abortus dan keguguran
-
Perokok
-
Menggunakan obat untuk epilepsy
-
Sering lupa menggunakan pil
-
Anemia defisiensi besi
-
Tekanan darah < 160/110 mmHg dengan masalah
pembekuan darah
·
Kontra Indikasi
WHO menganjurkan untuk tidak
menggunakan kontrasepsi suntik pada :
-
Kehamilan (hamil atau diduga hamil risiko cacat pada
janin > per 100.000 kehamilan)
-
Menderita kanker
-
Menderita tumor jinak
-
Karsinomatraktur seritalia dan perdarahan yang abnormal
pada uterus
-
Pada wanita dengan diabetes mellitus (DM) disertai
dengan komplikasi.
2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Menurut
Hellen Varney
2.2.1 Pengumpulan Data atau Pengkajian
A.
Data
Subyektif
1. Identitas
-
Nama : Meliputi ibu dan suami yang bertujuan untuk membedakan pasien
supaya tidak keliru dengan pasien lain.
- Umur : Untuk mengetahui usia pasien dan mendeteksi
resiko tinggi
- Bangsa/Suku : Mengenal adat kebiasaan dan
kandungan yang dilakukan.
- Pendidikan : Dapat memberikan
penjelasan dan motivasi yang sesuai dengan tingkat pengetahuan.
- Pekerjaan : Mengetahui taraf hidup
dan sosial ekonomi pasien untuk menentukan langkah selanjutnya.
- Alamat : Untuk mengetahui pasien tinggal dimana,
menjaga kemungkinan bila ada pasien yang namanya sama.
2. Alasan
Kunjungan
Untuk mengetahui jenis pelayanan yang akan
diberikan serta mengetahui keluhan klien atau akseptor KB salama pemakaian alat
kontrasepsi
3. Riwayat
Mestruasi
Untuk mengetahui menarche, siklus
menstruasi, lama, jumlah, disminorhea, warna, bau, flour albus sehingga dapat
menentukan jenis kontrasepsi yang sesuai.
4. Riwayat
Kehamilan Pasien dan Nifas yang lalu
Meliputi jenis persalinan, penolong
persalinan, penyulit, BB/PB lahir, jenis kelamin, lama meneteki, umur anak,
ikut KB apa sebelumnya.
5. Riwayat
Penyakit
Untuk mengtahui
apakah pasien dan keluarganya mempunyai penyakit menurun, menular, dan menahun
seperti DM, jantung, asma, kanker payudara, hepatitis, penyakit menular seksual
dan penyakit tumor kandungan.
6. Perilaku
Kesehatan
Untuk mengetahui
bagaimana pola kesehatan ibu sehari-hari, seperti apakah ibu perokok, dan
minum-minuman keras atau tidak.
7. Pola
Kehidupan Sehari-hari
-
Pola Nutrisi
Untuk mengetahui nutrisi yang dikonsumsi
ibu
-
Pola Eliminasi
Untuk mengetahui bagaimana pola eliminasi ibu sehari-hari
-
Pola Istirahat
Untuk mengetahui kebutuhan istirahat ibu
-
Pola Aktifitas
Untuk mengetahui kegiatan atau aktifitas
yang dilakukan oleh ibu sehari-hari
8. Riwayat
Sosial Budaya
Mengetahui respon ibu apakah dalam
keluarga ibu ada yang melarang untuk ber KB
B.
Data
Obyektif
1. Pemeriksaan
Umum
a. Keadaan
Umum : Normalnya baik
b. Kesadaran
: Normalnya
composmentis
c. Tekanan
darah : Normalnya 110/80 – 120/90
mmHg
d. Nadi : Normalnya 60-100 x/mnt
e. Suhu
: Normalnya 36,5 –
37,5oC
f. Pernafasan
: Normalnya 16 – 24 x/mnt
g. BB :
normalnya pertambahan berat badan 1-5 kg dalam tahun pertama
2. Pemeriksaan
Fisik
a. Inspeksi
Kepala
dan rambut : Kebersihan rambut, adanya benjolan / tidak, mudah rontok atau tidak
Muka : Pucat / tidak, odem / tidak
Mata : Sklera ikterus / tidak,
konjungtivanya bagaimana
Leher :
Adakah pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfe, dan vena jugularis
Dada : Bagaimana bentuk payudara,
putting susu menonjol/ tidak, areola hiperpigmentasi/tidak, adakah benjolan
abnormal/tidak
Abdomen :
Adakah bekas luka operasi/tidak, adakah pembesaran/kehamilan
Genetalia :
Adakah pengeluaran darah pervaginam, ada luka parut /tidak, ada odem/tidak
Anus :
Adakah hemorhoid/tidak
Ekstremitas : Ada odem/tidak, ada varises atau tidak.
b. Palpasi
Payudara :
tegang / tidak, ada benjolan abnormal / tidak
Abdomen :
ada nyeri tekan perut bagian bawah / tidak, ada pembesaran /ada kehamilan /
tidak , ada pembesaran pada hepar atau tidak
c. Auskultasi
Dada : Weezhing normal
d. Perkusi
Refleks patella : (+) atau (-)
Perut : kembung
atau tidak
3. Pemeriksaan
penunjang
Pemeriksaan
laboratorium urine apakah ada kegagalan/tidak dalam penggunaan KB
2.3.2
Interprestasi
Data
Adalah untuk menentukan diagnosa / masalah
yang timbul berdasarkan pengkajian data
DX : P10001 Akseptor Aktif KB
suntik 3 bulan
DS :
Ibu mengatakan bahwa saat ini adalah
waktunya suntik ulang 3 bulan
DO :
Keadaaan Umum, TTV
2.3.3
Identifikasi
Diagnosa dan Masalah Potensial
Langkah ini menggambarkan proses manajemen
yang dapat mengidentifikasi situasi yang gawat dimana petugas kesehatan harus
mengatisipasi dari diagnosa potensial agar menentukan tindakan segera apabila
terjadi komplikasi.
2.3.4
Identifikasi
Kebutuhan Tindakan Segera
Langkah ini mencakup kebutuhan akan
tindakan yang harus segera dilakukan untuk mengatasi diagnosa atau masalah
potensial yang terjadi agar tidak terjadi komplikasi, kolaborasi, dengan dokter
dan rujukan
2.3.5
Intervensi /
Perencanaan
Langkah ini berisi serangkaian asuhan yang
akan diberikan kepada bayi sesuai
diagnosa atau masalah awal yang ada sesuai standart pelayanan dan disertai
rasionalnya.
2.3.6
Implementasi
/ Pelaksanaan
Langkah ini berisikan tentang asuhan yang
telah diberikan kepada bayi berdasarkan
rencana yang telah disusun sebelumnya untuk menangani diagnosa / masalah yang
telah teridentifikasi
2.3.7
Evaluasi
Langkah ini berisi tentang asuhan yang
telah diberikan apakah telah memenuhi kebutuhan klien, jika memang asuhan yang
telah diberikan belum efektif maka perlu dilakukan pengulangan atau perbaikan
pada pemberian asuhan selanjutnya
Berdasarkan evaluasi selanjutnya, asuhan
kebidanan dituliskan dalam bentuk catatan perkembangan yang mencakup SOAP :
S (Subyektif) : data
yang didapat dari penyataan klien
O (obyektif) : data
yang diperoleh dari hasil observasi dan pemeriksaan
A (assesment) : pernyataan
gangguan yang terjadi atas data S dan O
P (Planning) : perencanaan yang
ditentukan sesuai dengan masalah yang terjadi
TINJAUAN TEORI
3.1 PENGKAJIAN DATA
Tanggal
: 13 Juli 2011 jam : 16.30 WIB Oleh : Riea Endarma
A.
Data Subyektif
1. Identitas klien
Nama klien : Ny ”S” Nama suami :
Tn”G”
Umur :
34 tahun Umur : 31 tahun
Suku/bangsa :
Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan :
SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan :
Swasta Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam Agama :
Islam
Alamat :
Baturetno Menikah : 20 tahun
No.reg : - Lama
menikah : 14 tahun
2. Keluhan
Utama
Ibu mengatakan bahwa saat ini
adalah waktunya suntik ulang 3 bulan
3. Riwayat
Menstruasi
Ibu mengatakan menarche umur 13 tahun,
siklus haid tidak teratur ±15 hari. Setelah itu ibu tidak menstruasi lagi
sampai ± 1 tahun terakhir.
4. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang
lalu
No.
|
Suami
Ke-
|
UK
|
Jenis
Pers.
|
Penol.
|
BB/PB
|
Jns.
Kel.
|
Hidup/
Mati
|
Meneteki
|
KB
|
1
|
1
|
9
bln
|
Spt B
|
bidan
|
3500
gr
|
♀
|
H
|
2 thn
|
Suntik
|
5. Riwayat
kehamilan ini
Ibu
mengatakan bahwa tidak pernah mempunyai penyakit kronis atau menular seperti
DM, asthma, hipertensi, tumor, maupun kanker.
6. Riwayat
Penyakit Keluarga/Keturunan
Ibu
mengatakan bahwa keluarga juga tidak ada yang mempunyai penyakit kronis atau
menular seperti DM, asthma, hipertensi, tumor, maupun kanker.
7. Pola
Kebiasaan Sehari-hari
a.
Nutrisi : Ibu makan 3x dalam sehari dengan porsi
sedang menggunakan nasi, ikan, sayur dan makan buah-buahan, minumnya ibu
teratur setiap harinya
b.
Eliminasi : Ibu mengatakan BAK lancer 3 – 4 x sehari dan
BAB juga lancar setiap harinya 1x
c.
Aktivitas :
Ibu mengatakan aktivitas sehari-harinya mengerjakan pekerjaan rumah tangga
seperti menyapu, mengepel, mencuci baju dan memasak.
d.
Istirahat :
Ibu mengatakan bahwa tidur malamnya sudah cukup ± 8 jam dan tidur siangnya juga
sudah cukup setiap harinya ± 1 jam
e.
Personal Hygiene: Ibu mengatakan bahwa setiap harinya
ibu selalu merawat kebersihan tubuhnya.
A. Data
Obyektif
a. Pemeriksaan
Umum
-
Kesadaran :
Composmentis
-
Keadaan Umum :
Baik
-
BB/TB :
60 kg/157 cm
-
T/N/S/Rr :
120/80 mmHg/84 x/mnt/36,3OC/20x/mnt
b. Pemeriksaan
Fisik
Inspeksi
a. Rambut :Hitam, bersih,
tidak rontok
b. Muka
Conjungtiva : Merah muda
Sclera : Putih
Oedema : Tidak ada
c. Mulut
Gigi : Bersih, tidak ada caries
Stomatitis : Tidak ada
Bibir kering : Tidak ada
d. Leher
Pembesaran vena jugularis :
Tidak ada
Pembesaran kelenjar tyroid : Tidak ada
Pembesaran kelenjar getah
bening: Tidak ada
e. Payudara
Bentuk : Simetris
Areola : kecoklatan
Puting susu : Menonjol
f. Perut : Tidak ada pembesaran
uterus
g. Anus
Hemoroid : Tidak ada
h. Ekstremitas
atas dan bawah
Varices : Tidak ada -/-
Odema : Tidak ada -/-
Palpasi
Leher : tidak ada benjolan abnormal
Payudara : tidak ada benjolan abnormal
Perut : tidak ada benjolan abnormal
ataupun tanda-tanda kehamilan
Auskultasi
Dada : tidak ada wishing maupun ronchi
Perkusi
Reflek patella : ka/ki (+/+)
Perut : tidak kembung
c. Pemeriksaan Penunjang
-
3.2
INTERPRETASI DATA
Diagnosa
: P20002 Akseptor Aktif KB suntik 3 bulan
DS : Ibu mengatakan ingin melakukan
suntik KB ulang 3 bulan
DO
: - KU :baik
- Kesadaran :Composmentis
- TD :120/80
mmHg
- Nadi :84
x/ menit
- RR :20x/menit
- Suhu :36,3°
C
- BB :60
Kg
Inspeksi : - Payudara : putting susu menonjol dan payudaranya
bersih
- Perut : tidak ada tanda-tanda kehamilan
Palpasi : - Payudara : tidak ada benjolan abnormal
- Perut
: tidak ada pembesaran uterus/benjolan abnormal
3.3 IDENTIFIKASI
MASALAH POTENSIAL
Tidak ada
3.4 IDENTIFIKASI
KEBUTUHAN SEGERA/KOLABORASI
Tidak ada
3.5 INTERVENSI
Tanggal : Jam :
Diagnosa :
P20002 akseptor aktif KB suntik 3 bulan
Tujuan : Diharapkan setelah diberikan
asuhan kebidanan selama ± 10 menit, ibu dapat memahami penjelasan yang
diberikan tenaga kesehatan dan tidak lupa kunjungan ulang.
Kriteria :
- Ibu kooperatif
- Tidak ada keluhan/kelainan yang abnormal
setelah pemberian suntik KB
NO
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1
|
Jalin komunikasi terapeutik
dengan pasien
|
Pasien dan keluarga lebih
kooperatif dengan petugas
|
2
|
Jelaskan hasil pemeriksaan
|
Ibu mengetahui kondisinya dan
tidak cemas
|
3
|
Berikan Informed Consent
|
Persetujuan tindakan medic
|
4
|
Persiapan Alat
|
Memudahkan pemberian asuhan
|
5
|
Persiapan Pasien
|
Memudahkan pemberian asuhan
|
6
|
Lakukan tindakan penyuntikan
|
Pemberian asuhan
|
7
|
Berikan KIE pasca penyuntikan
|
Menambah pengetahuan dan
mengurangi kecemasan
|
8
|
Follow up
|
Pasien tahu kapan harus
kembali
|
3.6 IMPLEMENTASI
Tanggal : Jam :
NO
|
Implementasi
|
Paraf
|
1.
|
Melakukan komunikasi
terapeutik dengan pasien atau keluarga agar pasien dan keluarga lebih
kooperatif dengan petugas
|
|
2.
|
Menjelaskan hasil pemeriksaan
KU : baik
T/N/S/Rr :
120/80mmHg/84x/mnt/36,3°C/20x/mnt
BB/TB : 60kg/157cm
Payudara : tidak ada benjolan
abnormal
Abdomen : tidak ada
pembesaran uterus
|
|
3.
|
Memberikan informed consent untuk
persetujuan tindakan medic
|
|
4.
|
Menyiapkan alat
§ Obat
yang akan disuntikkan
§ Spuit
dan jarum sekali pakai
§ Kapas
alcohol
§
Kocok botol vial, buka dan buang tutup kaleng
pada vial yang menutupi karet, hapus karet yang ada di bagian atas vial
dengan kapas yang telah dibasahi dengan alkohol
|
|
5.
|
Memberitahu ibu bahwa ibu
akan disuntik
|
|
6.
|
Melakukan tindakan
penyuntikan secara IM
|
|
7.
|
Memberitahu ibu setelah
disuntik tidak boleh digosok-gosok, memberitahu ibu tentang efek samping KB
ü Gangguan
pola haid
ü Perubahan
berat badan
ü Sakit
kepala ringan
|
|
8.
|
Memberitahu pasien untuk
kunjungan ulang pada tanggal 06
Oktober 2011/ bila ada keluhan
|
|
3.7 EVALUASI
Tanggal : 11 Juli 2011 Jam
: 16.45 WIB
S : Ibu
mengatakan bahwa telah mendapatkan suntik KB 3 bulan dan sudah mengerti apa
yang telah disampaikan oleh bidan
O : - KU :baik
- Kesadaran :Composmentis
- TD :120/80 mmHg
- Nadi :80
x/ menit
- RR :20 x/menit
- Suhu :36,5° C
- BB :
60 Kg
-
Payudara : tidak ada benjolan abnormal
- Abdomen :
tidak ada pembesaran uterus/benjolan abnormal
A : P20002 akseptor aktif KB
suntik 3 bulan
P
:- Memberi KIE pasca
penyuntikan
Follow
up 3 bulan lagi pada tanggal 6 Oktober 2012/bila ada keluhan
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Kontrasepsi suntik
adalah alat kontrasepsi hormonal yang pemberiannya 4, 12 minggu yang mengandung
hormonal estrogen dan progesterone, untuk itu diperlukan asuhan kebidanan pada
pasien. Terdiri dari 2 jenis kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung
progestin yaitu Depo Medroxyprogesteron Asetat (DMPA) diberikan 3 bulan sekali
dan yang mengandung estrogen dan progesterone yaitu Depo Nutristeron Enatal
diberikan dal 1 bulan sekali (Prawirohardjo, 2002).
Keuntungan dari
kontrasepsi suntik yaitu sangat efektif, pencegahan kehamilan jangka panjang,
tidak berpengaruh pada hubungan suami istri, tidak memiliki pengaruh terhadap
ASI, sedikit efek sampingnya, dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun
sampai menopause (Prawirohardjo, 2002).
1.2 Saran
v Bagi Mahasiswa
Dapat mengaplikasikan antara ilmu pengetahuan, logika dan ilmiah dalam melaksanakan dan menerapkan asuhan kebidanan.
v Bagi Petugas dan klinik
Diharapkan agar mutu pelayanan lebih ditingkatkan dan lebih maju serta perlu kiranya memfungsikan sarana dan prasarana yang telah tersedia ditempat pelayanan praktek semaksimal mungkin
v Bagi Institusi Pendidikan
Memperbanyak buku-buku/literature yang
berkaitan dengan kebutuhan kebidanan yang ada sebagai pedoman dalam pembuatan
makalah kami berikutnya agar lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Hartanto, Hanafi.1994.
Keluarga Berencana dan Kontrasepsi.Jakarta
: Pustaka Sinar Harapan
Manuaba, Ida Bagus
Gde.2010. Ilmu Kebidanan Penyakit
Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : ECG
Prawirohardjo, Sarwono.2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP – BP
Saifuddin, 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, YBP - Sarwono
Prawirohardjo, Jakarta
No comments:
Post a Comment