BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perdarahan pada
kehamilan harus dianggap sebagai kelainan yang berbahaya. Perdarahan pada
kehamilan muda disebut sebagai abortus sedangkan perdarahan pada kehamilan tua
disebut perdarahan antepartum. Plasenta previa adalah plasenta yang
berimplantasi pada segmen bawah rahim atau menutupi seluruh ostium uteri
internum. Angka kejadian plasenta previa adalah 0,4-0,6% dari keseluruhan
persalinan. Dengan penatalaksanaan dan perawatan yang baik, mortalitas perinatal
adalah 50/100 kelahiran hidup.
Perdarahan antepartum yang bersumber dari kelainan plasenta yang secara
klinis biasanya tidak terlampau sukar untuk menentukannya ialah plasenta previa
dan solusio plasenta serta perdarahan yang belum jelas sumbernya. Perdarahan
antepartum terjadi kira-kira 3% dari semua persalinan.pada umumnya penderita
mengalami perdarahan pada triwulan III, namun beberapa penderita mengalami
perdarahan sedikit-sedikit kemungkinan tidak akan tergesa-gesa datang untuk
mendapatkan pertolongan karena disangka sebagai tanda permulaan permulaan
biasa. Baru setelah perdarahan yang berlangsung banyak, mereka datang untuk
mendapatkan pertolongan.
Plasenta previa adalah salah satu komplikasi yang terjadi pada masa
kehamilan di mana plasenta terlepas sebelum waktunya. Keterlambatan dalam penanganan
pendeteksian dapat menyebabkan terjadinya masalah, yang paling fatal adalah
dapat menyebabkan terjadinya ke matian pada ibu maupun janin
yang dikandungnya, saat ini kasus plasenta previa meningkat.ini dapat
disebabkan karena kurangnya pengawasan atau ketidaktahuan ibu maupun pemberi
pelayanan.
B.
Tujuan
-
Menjelaskan pengertian plasenta
previa
-
Menjelaskan etiologi plasenta
previa
-
Menegakkan diagnosa dan
gambaran klinis plasenta previa
-
Menjelaskan penanganan plasenta
previa
-
Membuat manajemen asuhan
kebidanan pada pasien dengan plasenta previa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN
Plasenta previa merupakan plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen
bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir
(ostium uteri internum). Klasifikasip lasenta previa berdasarkan terabanya
jaringan plasenta melalui pembukaan jalan lahir pada waktu tertentu :
- Plasenta previa totalis : bila seluruh pembukaan jalan lahir tertutup oleh plasenta.
- Plasenta previa lateralis : bila hanya sebagian pembukaan jalan lahir tertutup oleh plasenta.
- Plasen taprevia marginalis : bila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan jalan lahir.
- Plasenta previa letak rendah : bila plasenta berada 3-4 cm diatas pinggir pembukaan jalan lahir
|
B.
CIRI – CIRI
PLASENTA PREVIA
1. Perdarahan
tanpa nyeri
2. Perdarahan berulang
3. Warna perdarahan merah segar
4. Adanya anemia
dan renjatan yang sesuai dengan keluarnya
darah
5. Timbul nya perlahan-lahan
6. Waktu terjadinya saat hamil
7. His biasanya tidak ada
8. Rasa tidak tegang (biasa) saat palpasi
9. Denyut jantung
janin ada
10. Teraba jaringan
plasenta pada periksa dalam vagina
11. Penurunan
kepala tidak masuk pintu atas panggul
12. Presentasi
mungkin abnormal.
C.
ETIOLOGI
Penyebab plasenta previa secara pasti
sulit ditentukan, tetapi ada beberapa faktor yang meningkatkan resiko
terjadinya plasenta previa, misalnya bekasoperasi rahim (bekas sesar atau
operasi mioma), sering mengalami infeksirahim (radang panggul), kehamilan
ganda, pernah plasenta previa, atau kelainan bawaan rahim.
D.
PATOFISIOLOGI
Seluruh plasenta biasanya terletak pada segmen atau uterus. Kadang-kadang
bagian atau seluruh organ dapat melekat pada segmen bawah uterus, dimana hal
ini dapat diketahui sebagai plasenta previa. Karena segmen bawah agak merentang
selama kehamilan lanjut dan persalinan, dalam usaha mencapai dilatasi serviks
dan kelahiran anak, pemisahan plasenta dari dinding usus sampai tingkat
tertentu tidak dapat dihindarkan sehingga terjadi pendarahan.
E.
TANDA dan GELAJA
a)
Perdarahan terjadi
tanpa rasa sakit pada trimester III
b)
Sering terjadi pada
malam hari saat pembentukan S.B.R
c)
Perdarahan dapat
terjadi sedikit atau banyak sehingga menimbulkan gejala
d)
Perdarahan berwarna
merah segar
e)
Letak janin
abnormal
F.
KOMPLIKASI
a)
Prolaps tali pusat
b)
Prolaps plasenta
c)
Plasenta melekat
sehingga harus dikeluarkan manual dan kalau perlu dibersihkan dengan kerokan
d)
Robekan-robekan
jalan lahir
e)
Perdarahan post
partum
f)
Infeksi karena
perdarahan yang banyak
g)
Bayi prematuritas
atau kelahiran mati
F.
PENATALAKSANAAN
a) Tiap-tiap perdarahan triwulan ketiga yang lebih dari show
(perdarahan inisial harus
dikirim ke
rumah sakit tanpa melakukan suatu manipulasi apapun baik rectalapalagi vaginal)
b) Apabila ada penilaian yang baik, perdarahan sedikt janin
masih hidup, belum
inpartus. Kehamilan belum cukup 37 minggu atau berat badan
janin di bawah 2500 gr.Kehamilan dapat ditunda dengan
istirahat. Berikan obat-obatan spasmolitika, progestin atau progesterone
observasi teliti.
c) Sambil mengawasi periksa golongan darah, dan siapkan
donor transfusi darah.
Kehamilan dipertahankan setua mungkin supaya janin
terhindar dari premature.
d) Harus diingat bahwa bila dijumpai ibu hamil yang disangka
dengan plasenta previa, kirim segera ke
rumah sakit dimana fasilitas operasi dan tranfusi darah ada.
e) Bila ada anemi berikan tranfusi darah dan obat-obatan.
No. Register :
Tanggal Pengkajian :
Nama Pengkaji : Emilia Yuliani / Emil
I. PENGKAJIAN DATA tanggal :
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Ibu Suami
Nama : Ny “J” Tn “T”
Umur : 24 th 26 th
Agama : Islam Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Wiraswasta
Alamat : Kota Bumi
2. Alasan datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
3. Keluhan utama
Ibu mengatakan perdarahan yang berwarna merah segar dan tanpa rasa nyeri sudah 2x ganti pembalut sejak tanggal 04-04-2011 jam 11.00 WIB.
4. Riwayat menstruasi
Menarche : 12 tahun Siklus : 28 hari
Lama : 5 hari Teratur : teratur
Sifat darah : cair Keluhan : tidak ada
5. Riwayat perkawinan
Status pernikahan : syah Menikah ke : I
Lama : 1 tahun Usia menikah pertama kali : 23 tahun
6. Riwayat obstetric : G1 P0 A0 Ah0
Hamil
Ke- Persalinan Nifas
Tanggal Umur
Kehamilan Jns
Persalinan penolong Komplikasi JK BB
Lahir laktasi komplikasi
1. Kehamilan sekarang
7. Riwayat kontrasepsi yang digunakan
No Jenis
Kontrasepsi Pasang Lepas
Tgl Oleh Tempat Keluhan Tgl Oleh Tempat Keluhan
Ibu mengatakan Belum pernah menggu nakan KB
8. Riwayat kehamilan sekarang
a. HPHT : 02 - 09 - 2010 HPL : 09 – 06 - 2011
b. ANC pertama umur kehamilan : 8 minggu
c. Kunjungan ANC :
Trimester I
Frekuensi : 2x, Tempat : RB Kasih Ibu Oleh : Bidan
Keluhan : mual muntah
Terapi : B6
Trimester II
Frekuensi : 3x, Tempat : RB Kasih ibu Oleh : bidan
Keluhan : tidak ada
Terapi : kalk, tablet Fe
Trimester III
Frekuensi : 2x, Tempat : RB Kasih ibu Oleh : bidan
Keluhan : perdarahan pervagina
Terapi : tablet Fe , vitamin C
d. Imunisasi TT
TT1 pada saat usia kehamilan 12 minggu
TT2 pada saat usia kehamilan 16 minggu
e. Pergerakan janin selama 24 jam (dalam sehari)
Ibu mengatakan gerakan janin > 10x sehari
9. Riwayat kesehatan
a. Penyakit yang pernah/sedang diderita (menular, menurun dan menahun)
Ibu mengatakan tidak pernah/sedang menderita penyakit menular: PMS, HIV/AIDS, TBC, hepatitis, menurun: hipertensi, asma, DM, dan menahun: jantung.
b. Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga (menular, menurun dan menahun)
Ibu mengatakan baik dari keluarga ibu maupun suami tidak pernah/sedang menderita penyakit menular: PMS, HIV/AIDS, TBC, hepatitis, menurun: hipertensi, asma, DM, dan menahun: jantung.
c. Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat keturunan kembar.
d. Riwayat operasi
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat operasi.
e. Riwayat alergi obat
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat alergi obat.
10. Pola pemenuhan kebutuhan sehari – hari
a. Pola Nutrisi
Sebelum hamil Saat hamil
Makan
Frekuensi : 3x sehari 4x sehari
Porsi : 1 piring 1 piring
Jenis : nasi, sayur, lauk nasi, sayur, lauk
Pantangan : tidak ada tidak ada
Keluhan : tidak ada tidak ada
Minum
Frekuensi : 5x sehari 6x sehari
Porsi : 1 gelas 1 gelas
Jenis : air putih, teh air putih, teh
Pantangan : tidak ada tidak ada
Keluhan : tidak ada tidak ada
b. Pola eliminasi
BAB
Frekuensi : 1x sehari 1x sehari
Konsistensi : lembek lembek
Warna : kuning kecoklatan kuning kecoklatan
Keluhan : tidak ada tidak ada
BAK
Frekuensi : 6x sehari 6x sehari
Konsistensi : cair cair
Warna : kuning jernih kuning jernih
Keluhan : tidak ada tidak ada
c. Pola istirahat
Tidur siang
Lama : 1 jam 1 jam
Keluhan : tidak ada tidak ada
Tidur malam
Lama : 7 jam 7-8 jam
Keluhan : tidak ada tidak ada
d. Personal hygiene
Mandi : 2x/ hari 2x/ hari
Gosok gigi : 2x/ hari 2x/ hari
Keramas : 3x/ minggu 3x/ minggu
Ganti pakaian : 2x/ hari 2x/ hari
e. Pola seksualitas
Frekuensi : 3x/ minggu 1x/ minggu
Keluhan : tidak ada tidak ada
f. Pola aktivitas (terkait kegiatan fisik, olahraga)
Ibu mengatakan selain menjadi IRT juga sering membantu suaminya berdagang.
11. Kebiasaan yang mengganggu kesehatan (merokok, minum jamu, minuman beralkohol)
Ibu mengatakan tidak memiliki kebiasaan yang mengganggu kesehatan seperti merokok, minum jamu, dan minum minuman beralkohol.
12. Psikososiospiritual (penerimaan ibu/suami/keluarga terhadap kehamilan, dukungan sosial, perencanaan persalinan, pemberian ASI, perawatan bayi, kegiatan ibadah, kegiatan sosial, dan persiapan keuangan ibu dan keluarga)
a. Ibu mengatakan senang dengan kehamilannya.
b. Ibu mengatakan hubungan ibu dengan tetangga baik dan ramah.
c. Ibu mengatakan suami dan keluarga mendukung kehamilannya.
d. Ibu maengatakan taat menjalani ibadah.
e. Ibu mengatakan suami yang menjadi tulang punggung keluarga.
13. Pengetahuan ibu ( tentang kehamilan, persalinan, dan laktasi )
a. Ibu mengatakan belum mengetahui tentang kehamilan.
b. Ibu mengatakan belum mengetahui tentang persalinan.
c. Ibu mengatakan belum mengetahui tentang laktasi.
14. Lingkungan yang berpengaruh ( sekitar rumah dan hewan peliharaan )
a. Ibu mengatakan lingkungan sekitar rumah bersih dan nyaman.
b. Ibu mengatakan tidak memiliki hewan peliharaan.
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : CM
Status emosional : stabil
Tanda vital sign :
Tekanan darah : 100/70 mmHg berat badan : 60kg
Pernapasan : 22x/ menit tinggi badan : 157 cm
Nadi : 88x/ menit LILA : 24 cm
suhu : 370 C
2. Pemeriksaan fisik
• Rambut: lurus, tidak ada ketombe, dan tidak mudah rontok keadaan bersih.
• Muka: bentuk simetris, pucat, tidak ada oedema.
• Mata: bentuk simetris, tidak ada pembengkakan pada kelopak mata, konjungtiva pucat, seklera tidak ikterik, berfungsi dengan baik, keadaan bersih.
• Hidung: bentuk simetris, keadaan bersih, dan tidak ada pembesaran polip.
• Mulut : tidak ada kelalinan , tidak terdapat stomatitis, keadaan gigi bersih, tidak adacarises, tidak ada pembesaran tonsil.
• Telinga : bentuk simetris, keadaan bersih, fungsi pendengaran baik.
• Leher: tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, kelenjar limpa, dan tidak ada pembengkakan vena jugularis.
• Dada: pernafasan baik tidak ada rochi dan wheezing, payudara menonjol hiperpigmentasi , tidak ada benjolan, abnormal, colostrums belum keluar.
• Abdomen : bentuk simetris, membesar sesuai dengan usia kehamilan, tidak ada cacat, tidak ada bekas operasi, tidak ada nyeri tekan pada saat dipalpasi.
Palpasi Leopold
Leopold I : TFU terpegang antara Px dengan pusat, pada fundus teraba keras bundar melenting yang berarti kepala
Leopold II : Perut ibu sebelah kiri teraba lebar dan memberikan tahanan yang besar berarti punggung janin. (PUKI) perut sebelah kanan teraba bagian-bagian janin yang kecil berarti extremitas.
Leopold III : Pada bagian terbawah janin teraba ada satu bantalan yang mengganjal pada bagian segmen bawah rahim.
Leopold IV : bagian terbawah janin belum masuk PAP (divergen)
DJJ: 110x/menit
TFU : 30cm, TBJ= (30-12)x 155=2790 gram
• Punggung : normal tidak ada kelainan.
• Genetalia : ada pengeluaran darah pervaginam banyaknya 200cc. tidak varises dan tidak oedema.
• Ektermitas : bentuk simetris, tidak ada cacat, tidak ada oedema, dapat berfungsi dengan baik.
• Anus: tidak ada hemoroid.
3. Pemeriksaan penunjang
USG : pada USG terlihat ada bagian yang menutupi jalan lahir yaitu plasenta. Tanggal 04/04/2011 jam 15.15 WIB.
Pemeriksaan Hb: 7 % gr tanggal 04/04/2011 jam 15.30 WIB
4. Data penunjang
Tidak ada
II. INTERPRETASI DATA
A. Diagnose kebidanan
Seorang ibu Ny.”J” umur 24 tahun G1P0A0Ah0 umur kehamilan 30+4 minggu janin tunggal, hidup intrauteri, PUKI, presentasi bokong, belum masuk PAP dengan plasenta previa totalis.
Data dasar
Data subjektif : Ibu mengatakan umurnya 24 tahun
Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama.
Ibu mengatakan belum pernah keguguran.
Ibu mengatakan HPHT : 02-09-2010
Ibu mengatakan keluar darah dari jalan lahir, sudah 2x ganti pembalut
Ibu mengatakan cemas karena mengeluarkan darah banyak.
Data objektif :
Keadaan umum : baik
Kesadaran : CM
Status emosional : Stabil
Tanda vital sign :
Tekanan darah : 100/70 mmHg berat badan : 60kg
Pernapasan : 22x/ menit tinggi badan : 157 cm
Nadi : 88x/ menit LILA : 24 cm
suhu : 370C
- Ada pengeluaran darah pervaginam sebanyak 200cc atau 2 pembalut yang bercampur stosel secara tiba-tiba
- Pada saat palpasi dirasakan ada suatu bantalan yang mengganjal pada segmen bawah rahim
- Bagian terendah janin masih tinggi
- Dijumpai kesalahan letak janin yaitu bukan presentasi kepala
- Tidak terdapat nyeri tekanan pada saat palpasi
- Leopold I : TFU 30 cm, pertengahan Px dan pusat, TBJ : 2790 gram
- Leopold II : PUKI
- Leopold III : Teraba bantalan pada segmen bawah rahim
- Leopold I V : Bagian terbawah janin belum masuk PAP
- DJJ : 110 x/menit
- Hb : 7 gram%
- HPHT : 02/09/2010
- HPL : 09/06/2011
B. Diagnosa masalah
Gangguan rasa nyaman sehubungan dengan terjadinya perdarahan pervaginam karena adanya plasenta previa totalis.
C. Kebutuhan
KIE tentang penatalaksanaan anemis
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
1. Potensial terjadi perdarahan anterpartum pada ibu
2. Potensial terjadi gawat janin (sudah terjadi)
3. Potensial terjadi aspeksia pada bayi (belum)
4. Potensial partus prematurius
5. IUFD
IV. ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA
- Kolaborasi dengan dokter segera mungkin jika terjadi komplikasi yang lebih hebat
- Penatalaksanaan perdarahan antepartum
- Penatalaksanaan aspeksia pada BBL (G USAH)
V. PERENCANAAN
1. Beritahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan
2. KIE Observasi banyaknya perdarahan pervaginam dan tanda-tanda vital, ganti pembalut bila basah, pantau gerakan janin
3. Anjurkan ibu teknik relaksasi untuk memberikan rasa nyaman pada ibu dan meminta keluarga untuk memberikan dukungan psikologis pada ibu (HNYA DKUNGAN)
4. Jelaskan pada ibu bahwa ibu tidak dapat melaksanakan persalinan secara normal tetapi harus secara operasi (seksio sesarea) karena ada plasenta yang menutupi jalan lahir.
VI. PELAKSANAAN tanggal: 04-04-2011 jam: 15.45WIB Oleh: Bidan
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan tentang kondisinya saat ini, kehamilan ibu mengalami komplikasi dimana plasenta atau ari-ari menutupi jalan lahir.
2. Mengobservasi banyaknya perdarahan dan tanda-tanda vital, segera ganti pembalut bila sudah basah, dan selalu memantau gerakan janin. Jika ada perubahan seperti tidak ada gerakan atau gerakan kurang aktif seperti biasanya maka lakukan tindakan.
3. Menjelaskan pada ibu untuk beristirahat total atau tiram baring, beritahu ibu untuk tidak melakukan pekerjaan yang berat, seperti mencuci pakaian, mengangkat air, mengepel, menyapu, dll. Dan menjelaskan kepada ibu untuk lebih sering miring ke kiri pada saat tidur untuk memberikan oksigenisasi penuh kepada janinnya.
4. Mengajarkan ibu untuk teknik relaksasi untuk memberikan rasa nyaman pada ibu dan meminta kelurga untuk memberikan dukungan psikologis pada ibu.
5. Menjelaskan pada ibu tentang kebutuhan gizi dan nutrisi pada ibu hamil, menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan menu seimbang, memberikan ibu tablet Fe dengan dosis 2x sehari selama 14 hari dan vitamin C dengan dosis 3 x sehari, jika nafsu makan berkurang maka makan dengan cara porsi sedikit tapi sering agar pemasukan cairan dan nutrisi seimbang karena adanya perdarahan.
6. Menjelaskan pada ibu bahwa ibu tidak dapat melaksanakan persalinan secara normal tetapi harus secara seksio sesarea karena ada plasenta yang menutupi jalan lahir.
VII. EVALUASI tanggal : 24-03-2011 jam: 16.00 WIB Oleh: Bidan
1. Ibu mengerti tentang kondisi kehamilannya saat ini, bahwa ibu mengalami sebuah komplikasi dalam kehamilannya dimana plasenta atau uri berada pada bagian bawah rahim ibu hamil 32 minggu, TFU pertengahan pusat-Px, DJJ (+), bagian terbawah janin belum masuk PAP
2. Ibu mengerti apa yang ia lakukan jika terjadi perdarahan atau komplikasi kembali dan ibu mengerti tentang perdarahan yang ia alami
3. Ibu mengerti tentang pentingnya istirahat total atau tirah baring untuk mengurangi terjadinya perdarahan
4. Ibu mengerti tentang kebutuhan nutrisi dan gizi bagi ibu hamil
5. Ibu mengerti tentang pentingnya pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi
6. Ibu mau mengikuti saran bidan untuk melakukan persalinan secara seksio sesarea
No comments:
Post a Comment