LAPORAN PENDAHULUAN
(Pemeriksaan Fisik)
A. Pengertian
Pemeriksaan
fisik adalah peninjauan dari ujung rambut sampai ujung kaki. Pada setiap sistem
tbuh yang memberikan informasi objektif tentang klien dan membuat penilaian
klinis. Keakuratan pemeriksaan fisik mempengaruhi pemilihan terapi (Potter dan
Perry, 2005).
Adapun
pengertian yang laib seperti pemeriksaan pda tubuh klien secara keseluruhan/
hanya bagian tertentu yang dianggap perlu untuk memperoleh data yang sistematis
dan komprehensif, memastikan/ membuktikan hasil anamnesa, menentukan masalah
dan merencanakan tindakan keperawatan yang tepat bagi klien (Dewi Sartika,
2010)
B.
Manfaat
Pemeriksaan
fisik memiliki banyak manfaat, seperti :
·
Sebagai data
untuk membantuperawat/bidan/dokter/tenaga kesehatan dalam mendiagnosasuatu
penyakit
·
Mengetahui
masalah kesehatan klien
·
Sebagai dasar
untuk memilih intervensi keperawatan
·
Sebagai data
untuk mengevaluasi hasil dari asuahan keperawatan
C.
Teknik
Ada 4
teknik dalam pemeriksaan fisik, yaitu :
1.
Inspeksi
Inspeksi
adalah pemeriksaan dengan menggunakan indera pengelihatan, pendengaran dan
penciuman. Inspeksi umum dilakukan saat pertama kali bertemu pasien.
2.
Palpasi
Palpasi
adalah pemeriksaan dengan menggunakan indera peraba tangan dan jari-jari untuk
mengetahui ciri-ciri jaringan atau organ.
3.
Perkusi
Perkusi
adalah pemeriksaan dengan cara mengetuk bagian permukaan tubuh tertentu untuk
membandingkan dengan bagian tubuh lainnya (kiri/kanan) dengan menghasilkan
suara. Bertujuan mengidentifikasi batas/ lokasi konsistensi jaringan.
Adapun
suara-suara yang dijumpai pada perkusi :
·
Sonor : suara
perkusi jaringan yang normal
·
Redup : suara
perkusi jaringan yang lebih padat seperti pada daerah paru-paru pada pneumonia.
·
Pekak : suara
perkusi jaringan yang padat seperti pada daerah jantung dan hepar.
·
Hipesonor/
timpani : suara perkusi pada daerah yang lebih berongga kosong pada daerah
caverna paru.
4.
Auskultasi
Auskultasi
adalah tindakan mendengarankan bunyi yang ditimbulkan oleh bermacam-macam
organ. Biasanya menggunakan alat bantu stetoskop.
Pengukuran
TTV
Posisi klien : duduk/
berbaring
Suhu
tubuh (normal) : 36,5 C
- 37,5 C
Tekanan
darah (normal) : 120/80 mmHg
Nadi
1.)
Frekuensi
(normal) : 60-100x/menit ; takikardia : >100; bradikardia : <60
2.)
Keteraturan
(normal) : teratur
3.)
Kekuatan : 0= tidak ada denyutan; 1+= denyutan kurang
teraba; 2+= denyutan mudah teraba, tak mudah lenyap; 3+= denyutan kuat dan
mudah teraba.
Pernapasan
Frekuensi
(normal) : 16-24x/ menit; >24= takipnea;
<16= bradipnea
Keteraturan (normal) : teratur
Kedalaman : dalam/dangkal
Langkah-langkah
pemeriksaan fisik
a.
Persiapan alat
1.
Pemeriksaan
fisik
·
Tong spatel
·
Senter
·
Reflek hammer
2.
Pemeriksaan
tanda-tanda vital
·
Tensimeter
·
Stetoskop
·
Termometer
aksila, oral, dan anal
·
Bengkok
·
Tisu
·
3 botol berisi
air klorin, air sabun danair bersih
·
Jam
·
Kertas dan
pulpen
No comments:
Post a Comment